Praper C: An Unexpected Journey


" Semeter 6 di FHUI itu memang semester paling berat. Materinya rumit, tugasnya banyak, ujiannya susah, dan ada moot court pula. Meski berat akan tetapi pada semester inilah kalian akan merasakan indahnya cinta"

- Tim Pengajar Praktek Hukum Perdata FHUI, 10 Februari 2017, Saat menyinggung kisah cinta Mba Feby Mutiara Nelson S.H., M.H. waktu semester 6 -


Foto Keluarga : Praper C

Intro

Jadi kisah cinta di mooting prapid (cek Prapid Amoralism : A Story About Law and Love) rupanya berlanjut hanya saja dalam bentuk yang berbeda. Ketika kegembiraan sehabis mooting prapid di tanggal 13 Mei 2017 itu berakhir lagi-lagi mahasiswa semester 6 FHUI masih harus dihadapkan dengan mooting praper atau praktek hukum perdata yang berselang 6 hari pasca berakhirnya mooting prapid. Terlintas kata "gila" itu muncul manakala di tulisan sebelumnya mengenai mooting prapid, tiap-tiap kelompok prapid menghabiskan waktu sekitar 2 bulan guna menyiapkan sebuah simulasi sidang kasus kopi maut yang apik.. Lah ini cuman 6 hari ?? 

Sebuah Permulaan

Gue tergabung di kelas praper-c dan dalam praper, kelompok mooting-mu ialah rekan-rekan satu kelasmu/ Jadi karena kelas praper itu ada 3 (A, B, dan C) maka otomatis kelompok mooting praper ya juga 3. It's such a big class and I believe that I'm gonna work with the best people... Jadi beban kerjanya pun terbagi lebih ringan (sekitar 60an orang) ketimbang prapid yang isinya cuma 22-23 orang.. Bisa dikatakan sekitar 3-4 kelompok prapid yang berbeda menyatu di kelas ini including anak-anak dari prapid amoralism (sebagian besar) dan koordinasi pun jadi lebih gampang terutama untuk manajemen pekerjaan antara kerjaan prapid dan kerjaan praper. 

The amazing thing is kasus posisi praper keluar lebih dulu sebelum kasus posisi prapid ya sekitar 2 minggu-lah sebelum kasus posisi prapid yang E-KTP dikasih. Bisa dibilang sambil nungguin kasus prapid keluar dan mencegah nganggur ya dibaca-baca deh tu kasus. Beruntungnya kasus posisi ini dikasih tau secara resmi oleh bang gitokz ke kelas praper c jadi kelas kami bisa hectic di awal-awal (kalau kelompok lain agak telat dikasih tau kapos resminya). Adi sebagai ketua kelas pun segera menyusun tim berkas kasarnya dulu mulai dari yang bikin dokumen-dokumen alat bukti sampai putusan. Gue sendiri kebagian jadi tim yang buat eksepsi atas gugatan dan ekspesi tersebut bener-bener dikebut selama liburan paskah. Adi gak cuma sekedar ngebagi tugas tapi juga monitoring langsung segala bentuk berkas-berkas yang dibuat. Semuanya pun serba ngebut dan gue pikir semua akan baik-baik saja manakala berkas-berkas praper dirasa sudah selesai dan kami pun bisa kembali fokus secara penuh ke prapid.. Untill it came...

What Came Next ?? Rombak Total !

Berbagai riset telah dilakukan, ada insight-insight baru yang membuat kami memutuskan untuk merombak semua berkas yang telah dibuat.. Pertimbangan seperti rasionalitas kasus (kasusnya penolakan permohonan perpanjangan kredit akibat meletusnya gunung sinabung), keseimbangan dari kekuatan kedua belah pihak yang berperkara, pembuktian, dan sebagainya menjadi faktor yang menentukan perombakan tersebut dan perombakan tersebut bener-bener efektif H-14 menjelang tampil sidang yang pada saat bersamaan juga H-7 menjelang tampil sidang prapid. Pada masa inilah kita benar-benar diuji mau ngeduluin yang mana dan skill management itu benar-benar diuji sebelum tampil sidang prapid. Bagaimana dengan dispute ? Pasti ada konflik dan emosi kalau proses-proses seperti ini dan dispute tersebut juga gak berhenti sekalipun sidang prapid telah berakhir. 

It's not easy but that's the love story ! Ketika individu-individu yang berbeda, berasal dari kelompok prapid yang berbeda, memiliki komitmen yang berbeda-beda tetapi harus terhimpun menjadi satu keluarga yang baru bernama praper c dan mau gak mau harus memiliki komitmen dengan keluarga barunya menjadi cerita yang menarik dari perjalanan praper c ini. Memang rasa kekeluargaan itu gak sedekat pada saat berada di kelompok prapid yang notabene jauh lebih kecil dan intensitas ketemuan lebih banyak akan tetapi bukan berarti rasa kekeluargaan itu gak ada..Berkali-kali komitmen dari kelompok ini dipertanyakan, progressnya pun juga agak meragukan, kepedulian terhadap satu sama lain juga membingungkan, dan harus gue akui gue juga mengambil bagian dari hal-hal negatif yang gue sebutkan sebelumnya. But how it's end ??

D-Day...

Tangannya yang "bau" membuat Adi menjadikan kelas praper c sebagai kelompok yang tampil pertama pada tanggal 19 Mei 2017 pukul 8 pagi. Gue baru pulang dari kampus jam 12 malam untuk beristirahat sejenak di apartemen Rifqi dan orang-orang yang gak mungkin pulang tetap stay di kampus sambil ngeprint berkas (dan gak tidur). Di sisi kampus yang lain, kelompok-kelompok praper lainnya juga sibuk menyusun berkas atau latihan mooting sampai pagi. Malam itu bisa dibilang malam mooting tersibuk mengingat saat prapid kelompok-kelompok mooting umumnya gak berani begadang sampai till drop pada H-1 tampil. Penghabisan lah mengingat mooting praper itu ialah mooting terakhir di semester 6. Gue pun bangun lagi sekitar jam 5.45 pagi, langsung mandi dan bener-bener dingin banget (terakhir kali mandi sedingin itu pas ospek - ya ketauan kalo latihan prapid pagi gue gak pernah mandi).. Sambil bawa-bawa jas langsung cabut ke kampus dan bagaimana mootingnya sendiri berlangsung ?? Let the photos speak :) 


Mooting


Mooting


Mooting


Mooting


Mooting


Mooting


Rolling Lawyer


Rolling Lawyer


Rolling Lawyer

 

Rolling Lawyer

Closing Statement

Pada akhirnya mooting terakhir di semester 6 tersebut berakhir sudah. Mata kuliahnya sendiri ditutup dengan sebuah petitum yang tidak sempat terbuat pada saat UAS. Tapi ya semuanya memang harus disyukuri. Mao gimana lagi. Tapi selama proses mooting ini gue diajarkan satu hal.. Semua orang punya potensi..

Banyak sekali orang yang selama ini gue anggap biasa aja, banyak diemnya, selengean, becanda mulu, suka nge-bully, sering di-bully, dan berbagai bentuk ungkapan sejenis ternyata memainkan peran penting dalam proses per-mootingan ini.. Bisa dibilang dalam mooting praper ini, they are the star of the court. Ini adalah panggung mereka untuk bersinar. Pernah pada sekali kesempatan gue menceritakan pengalaman mooting ini dan lawan bicara gue berkata "Gilaa seorang Adi ternyata bisa serius juga ! Kaget gue !" Mengutip kembali salah satu kalimat dari bokap gue.. "Seseorang akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya kalau ia mendapat tekanan". Tepat-lah untuk menggambarkan mooting praper ini di mana mereka yang "gak keduga" ternyata bisa mengeluarkan potensi yang bahkan melebihi dari mereka-mereka "yang diduga" (apalah bahasa gue ini)

Layaknya salah satu judul dari trilogi film the hobbit, mooting praper ini bagi gue merupakan suatu

An Unexpected Journey..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Novena Tiga Salam Maria: Mukjizat Bunda Maria Menyertai Kita !! (Gw saksi hidupnya brow !!)

Panduan Menulis Esai Untuk Mahasiswa Baru

[BEDAH LAGU]: Chrisye - Kisah Kasih di Sekolah (2002)