Yudas Iskariot: Pengkhianat atau Pahlawan
Mumpung UN uda kelar, kesibukan sedikit ilang, dan masa pekan suci kayak gini, gw pengen ngebahas sesuatu yang gak asing lagi dalam kisah sengsara dan wafat Tuhan Yesus, yakni pengkhianatan Yudas Iskariot.... Post ini gw terbitkan terinspirasi dari salah satu thread debat di kaskus yang dulu sempet gw ikutin juga nge-debat disitu yakni soal si Yudas, apakah dia seorang pengkhianat ataukah pahlawan.. Selain ada pula beberapa tulisan di internet yang ngomongin soal kasus dan perdebatan ini.
Dalam ngebaca post ini, gw bilangin ke kalian, kalo gw gak ada maksud apa-apa apalagi menyangkut soal iman atau agama. Gw nge-post tulisan ini di blog karena ketertarikan gw sekaligus sekedar penambah pengetahuan umum... Jadi jangan mikir yang enggak-enggak ya brow :)...
Langsung masuk aja deh.....
Ngomongin soal Yudas sebagai salah satu murid Yesus, emang terkenal akan pengkhianatannya, bahkan dari gw SD pun uda diajarin hal begini.. Kita semua tau dalam injil, Yudas menjual Yesus kepada ahli taurat atau golongan imam2, pemuka agama Yahudi... Cuman yang menjadi inti pertanyaan dalam post ini adalah:
APAKAH YUDAS SEPENUHNYA SALAH DALAM PENYALIBAN YESUS ?
Yuk kita coba analisa satu per satu.....
Yudas dalam Injil
Dalam injil, nama Yudas jarang disebut, bahkan sedikit. Nama Yudas disebut pertama kali dalam kisah pemanggilan 12 rasul.. Dalam pemanggilan kedua belas rasul di injil manapun, nama Yudas Iskariot selalu disebut terkahir dan ditambahkan kata-kata yang mencermikan dirinya kelak seperti "yang mengkhianati dia" "penghianat" dsb..
Injil juga menerangkan peran Yudas dalam komunitas Yesus dan para rasul yakni sebagai bendahara. Ia bertugas sebagai pemegang kas, dan terkait jabatannya ini, injil menerangkan bahwa Yudas adalah seorang yang tamak dan munafik. Hal ini terlihat dalam Yoh 12: 3-5, dimana Yudas mengecam tindakan Maria (wanita berdosa / bukan ibu Yesus) yang meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwatsu yang sangat mahal.. Menurut Yudas, minyak semahal itu bisa dijual dan hasil penjualannya dibagikan kepada orang miskin. Nah dari sini sebenarnya sudah terlihat kalau Yudas itu seorang yang munafik dan rakus. Dibalik kecamannya itu, sebenarnya ia bermaksud untuk mengambil uang hasil penjualan minyak narwatsu apabila terjual, bukan untuk sedekah. Injil pun juga menjelaskan bahwa ia seorang pencuri. Kemunafikan tentu jelas ketika ia ingin mendapatkan uang dengan alasan memberi sedekah, padahal ia berencana untuk mencuri.
Barulah klimaks atau puncak hidup Yudas dalam komunitas rasul adalah ketika ia mengkhianati Yesus, menjual atau menyerahkannya kepada imam-imam Yahudi.
Tanpa Yudas, Yesus Tidak Disalib dan Keselamatan Tidak Terjadi ?
Sub-bab di post ini yang mungkin agak meringankan sisi gelap Yudas. Kita tahu bahwa kisah penyaliban Yesus justru dimulai dari pengkhianatan Yudas..
Sebenernya brow, kalo lw pada suka baca alkitab, secara otomatis lw berusaha menafsirkan makna setiap peristiwa dalam alkitab menurut tafsiran dan logika sesuai dengan pengetahuan kita saat ini, dan menurut gw dalam kasus Yudas di kisah sengsara Yesus, ia menjadi awal mula dari penyaliban. Kalau dipikir-pikir, tanpa Yudas, imam-imam Yahudi maupun musuh Yesus tidak akan bisa menangkapnya bukan ? Tapi masalahnya adalah, sebelum paskah di Yerusalem mungkin sejak Yesus berkarya dan dekat dengan rakyat, imam Yahudi, ahli taurat, dsb sudah membenci Yesus bukan ? Mereka sudah lama tidak menyukai karya Yesus yang dianggap menodai hukum taurat, terutama pengakuannya sebagai anak Allah serta meruntuhkan bait Allah dan membangunnya dalam 3 hari. Jadi ada kemungkinan pula tanpa Yudas pun, apabila Allah berkehendak, musuh-musuh Yesus bisa menangkap dia dengan sendirinya ?
Yesus Sudah Meramalkan Sengsara dan Pengkhianatan Yudas...
Sebagai perwujudan Tuhan di dunia, Yesus sudah mengetahui sengsara dan wafat akan menimpa dirinya sendiri. Begitu pula dalam injil, Yesus memberitakan sengsaranya (gw lupa berapa kali) akan segera tiba, namun dengan sengsara, Yesus bisa memberikan keselamatan. Begitu pula pada perjamuan terakhir, Yesus pun sudah tahu bahwa akan ada seorang diantara muridnya yang akan mengkhianati dia, yakni pernyataannya bahwa barang siapa yang menerima pecahan roti dan cawan anggur, yang mencelupkan roti di anggur seperti yang dia lakukan, akan mengkhianati dan menyerahkan dia. Setelah Yudas melakukannya dan mengetahui ada setan yang merasuki Yudas, Yesus pun membiarkan Yudas untuk menyerahkan dia.. Bukankah berarti Yesus dalam kasus ini, merestui Yudas untuk menyerahkan dan membuka kisah sengsaranya ? Kalau Yesus merestui Yudas menyerahkan dia, bukankah berarti Yesus menjadikan Yudas sebagai "media" keselamatan yang Yesus lakukan dengan cara sengsara dan wafat di kayu salib ?
Seperti yang gw bahas tadi, dalam perjamuan terakhir, setelah Yudas menerima dan memakan roti yang dicelupkan dengan anggur, ada setan yang merasuki dia, seperti yang diceritakan oleh injil. Kalau orang dirasuki setan, bukankah ia hilang kesadaran ? Coba lihat saja kasus kesurupan, dimana korban bisa jejeritan, memaki, atau melakukan tindakan yang aneh... Bukankah korban kesurupan kehilangan kesadaran ?
Tapi bagaimana dengan kasus Yudas ? Kalau konteksnya Yudas dirasuki oleh setan dan kehilangan kesadaran, berarti setan-lah yang menyerahkan Yesus lewat Yudas... Sebagai musuh Allah tentu setan dengan senang hati menyerahkan Yesus untuk dibunuh dan Allah sebagai musuhnya bisa dikatakan mati. Namun pandangan ini tidak sepenuhnya betul. Setan sendiri tahu bahwa kematian Yesus akan membawa keselamatan, dimana yang baik mengalahkan yang buruk, dan kejahatan serta dosa akan ditebus oleh kematian Yesus. Setan tentu tidak bodoh, membiarkan bahkan membantu Yesus dalam tugas menyelamatkan umat manusia dari dosa.
Konteks pertama ngomongin soal setan yang merasuki Yudas.. Bagaimana dengan konteks kedua, dimana setan mempengaruhi Yudas atau istilah sekarang "bisikan setan" ? Kalau konteks kedua ini, berarti Yudas dengan sadarnya menyerahkan Yesus. Yudas dalam perjamuan terakhir mendapat "bisikan setan" untuk menyerahkan Yesus, dan hal ini manusiawi. Alasan gw ini tentu gw dapat dari kehidupan sehari-hari. Contohnya aja kalau kita melakukan dosa, ya kita sadar melakukannya, dan bisa dibilang kita dapet bisikan setan yang mempengaruhi kita bukan ? Tapi konteks kedua ini juga bisa dibilang kurang tepat. Hal ini kembali muncul setelah Yesus ditangkap, Yudas merasa berdosa karna menyerahkan Yesus. Ia melempar kepingan perak hasil penjualan Yesus. Kalau Yudas baru sadar, berarti ia tidak sadar menyerahkan Yesus bukan ? Tapi (lagi) sifat manusiawi juga mengambil peran melawan statement tadi, yakni kalau kita dosa kan kita sadar melakukannya ? Kalau kita mau tobat dan menyesali dosa, kan kita juga sadar telah melakukan dosa itu ?
Hayoloh makin bingung nih brow. Kayaknya dalam kasus ini, hanya Allah-lah yang tahu, dan tetap menjadi misteri keselamatan kita :)
Spoiler dalam Kisah Pemanggilan Kedua Belas Rasul
Sub-bab ini gw ambil dari beberapa orang yang suka menafsirkan kitab suci. Beberapa penafsir suka berpikir bahwa pada saat pemanggilan kedua belas rasul, Yesus sudah mengetahui bahwa ada seorang diantara mereka yang mengkhianati dia, yakni Yudas. Tapi atas dasar apa statement ini keluar ?
Tampaknya dalam pemanggilan kedua belas rasul, setiap peng-injil selalu menyebut nama Yudas Iskariot terakhir dan ditambah keterangan "yang akan menkhianati dia" atau semacamnya. Namun apakah dasar ini menjadi statement pemilihan Yudas sebagai bagian dari rencana keselamatan Allah ?
Tapi menurut gw pribadi, kisah pemanggilan kedua belas rasul terutama Yudas di dalamnya, seperti spoiler (bocoran). Ya anggapannya, kayak lw belom nonton film A, tapi temen lw yang uda pernah nonton tu film nyeritain gambaran dari film A tersebut. Jadi dengan spoiler ini, orang yang pertama kali baca kitab suci, terutama injil dari awal, tentu bakal penasaran, kenapa sih si Yudas ini disebut penkhianat, dsb, seakan pembaca injil awal merasakan ada hal "besar" yang akan terjadi dalam kehidupan Yesus dalam komunitas rasul-nya.
Tapi yang menjadi pertanyaan, kenapa peng-injil membocorkan Yudas sebagai pengkhianat ? Kenapa mereka seakan-akan sepakat memberikan spoiler dalam kisah pemanggilan kedua belas rasul ? Apakah ini sebagai bentuk strategi mewartakan injil / kesaksian kepada setiap orang ? Sampai sekarang masih ambigu
Yudas adalah Bagian dari Rencana Penyelamatan ?
Akhirnya, inilah statement yang muncul waktu gw ngikutin debat di kaskus. Kelompok yang pro Yudas adalah seorang pahlawan menggunakan sub-bab ini sebagai statement dalam debat. Seakan merangkum dari semua sub-bab yang ada, terutama didukung oleh restu Yesus mengizinkan Yudas menyerahkan dia kepada imam-imam Yahudi.
Kalau pun Yesus mau, Yesus bisa saja mencegat Yudas, ataupun lari menyelamatkan diri. Namun, keselamatan umat manusia-lah yang membuat Yesus tidak lari, dan menghadapinya dengan konsekuensi mati di salib. Menyadari tugasnya yang besar itulah, mengapa Yesus membiarkan Yudas menjualnya. Selain itu, Yesus pun juga sudah tahu bahwa akan ada pengkhianatan di komunitas-nya. Jadi ini semua sudah dipersiapkan oleh Yesus sendiri ? Apakah kasus Yudas sebagai rencana penyelamatan Allah masih menjadi misteri keselamatan kita ?
Who knows ? :)
Ngomongin soal Injil Yudas
Melenceng dari pro-kontra seorang Yudas pahlawan atau pengkhianat, sub-bab ini gw tulis berdasarkan pengalaman pribadi gw sendiri.
Gw pernah nemu sebuah buku yang isinya ngomongin soal injil Yudas, dan menarik perhatian gw buat ngebaca. Pas gw baca, bukan maen gw kagetnya.
Di injil Yudas, dituliskan bahwa Yesus pernah mengatakan kepada Yudas bahwa suatu hari nanti Yudas akan melakukan sesuatu yang besar (intinya aja brow, perkataan Yesus ke Yudas versi injil Yudas-nya gw lupa) Selain itu, disebut pula, bahwa penyerahan Yesus yang dilakukan Yudas dipandang sebagai tindak positif, yakni mem-fasilitasi Yesus dalam tugas penyelamatannya.
Gw gak bisa baca keseluruhan injil Yudas apalagi nafsirinnya. Jujur aja, injil ini beda dari injil yang resmi, terutama soal bagaimana injil Yudas mengubah presepsi pembaca, dari Yudas si pengkhianat menjadi Yudas si pahlawan.
Dengan alasan inilah, mengapa Gereja menolak mentah-mentah injil Yudas yang membelokkan pandangan injil resmi. Namun Gereja nampaknya tetap mendukung riset dan penelitian mengenai injil ini, yakni untuk ilmu pengetahuan.
Akhir kata, gw ingetin sekali lagi kepada lw semua, baik yang baca blog gw atau enggak, gw gak ada maksud sama sekali untuk melencengin iman kalian, atau sejenisnya. Gw nulis topik ini di blog gw dengan maksud untuk sharing pengetahuan aja, terutama soal pengetahuan Gereja maupun teologis soal beginian.
Gw minta maaf kalau tulisan gw mungkin menyinggung, atau membuat kalian bingung, tapi gw ingentin lagi, gw gak ada maksud apa-apa.
Gw juga mengucapkan selamat paskah untuk kalian yang merayakan. Semoga sengsara, wafat, dan kebangkitan Tuhan Yesus yang menyelamatkan kita, menjadi berkat bagi kita semua, menjadikan kita sebagai orang yang lebih baik lagi.
Terima kasih, dan shalom :)
Dalam ngebaca post ini, gw bilangin ke kalian, kalo gw gak ada maksud apa-apa apalagi menyangkut soal iman atau agama. Gw nge-post tulisan ini di blog karena ketertarikan gw sekaligus sekedar penambah pengetahuan umum... Jadi jangan mikir yang enggak-enggak ya brow :)...
Langsung masuk aja deh.....
Ngomongin soal Yudas sebagai salah satu murid Yesus, emang terkenal akan pengkhianatannya, bahkan dari gw SD pun uda diajarin hal begini.. Kita semua tau dalam injil, Yudas menjual Yesus kepada ahli taurat atau golongan imam2, pemuka agama Yahudi... Cuman yang menjadi inti pertanyaan dalam post ini adalah:
APAKAH YUDAS SEPENUHNYA SALAH DALAM PENYALIBAN YESUS ?
Yuk kita coba analisa satu per satu.....
Peristiwa Penangkapan Yesus di Taman Getsemani
Dalam injil, nama Yudas jarang disebut, bahkan sedikit. Nama Yudas disebut pertama kali dalam kisah pemanggilan 12 rasul.. Dalam pemanggilan kedua belas rasul di injil manapun, nama Yudas Iskariot selalu disebut terkahir dan ditambahkan kata-kata yang mencermikan dirinya kelak seperti "yang mengkhianati dia" "penghianat" dsb..
Injil juga menerangkan peran Yudas dalam komunitas Yesus dan para rasul yakni sebagai bendahara. Ia bertugas sebagai pemegang kas, dan terkait jabatannya ini, injil menerangkan bahwa Yudas adalah seorang yang tamak dan munafik. Hal ini terlihat dalam Yoh 12: 3-5, dimana Yudas mengecam tindakan Maria (wanita berdosa / bukan ibu Yesus) yang meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwatsu yang sangat mahal.. Menurut Yudas, minyak semahal itu bisa dijual dan hasil penjualannya dibagikan kepada orang miskin. Nah dari sini sebenarnya sudah terlihat kalau Yudas itu seorang yang munafik dan rakus. Dibalik kecamannya itu, sebenarnya ia bermaksud untuk mengambil uang hasil penjualan minyak narwatsu apabila terjual, bukan untuk sedekah. Injil pun juga menjelaskan bahwa ia seorang pencuri. Kemunafikan tentu jelas ketika ia ingin mendapatkan uang dengan alasan memberi sedekah, padahal ia berencana untuk mencuri.
Barulah klimaks atau puncak hidup Yudas dalam komunitas rasul adalah ketika ia mengkhianati Yesus, menjual atau menyerahkannya kepada imam-imam Yahudi.
Pembasuhan Kaki dengan Minyak Narwatsu
Tanpa Yudas, Yesus Tidak Disalib dan Keselamatan Tidak Terjadi ?
Sub-bab di post ini yang mungkin agak meringankan sisi gelap Yudas. Kita tahu bahwa kisah penyaliban Yesus justru dimulai dari pengkhianatan Yudas..
Sebenernya brow, kalo lw pada suka baca alkitab, secara otomatis lw berusaha menafsirkan makna setiap peristiwa dalam alkitab menurut tafsiran dan logika sesuai dengan pengetahuan kita saat ini, dan menurut gw dalam kasus Yudas di kisah sengsara Yesus, ia menjadi awal mula dari penyaliban. Kalau dipikir-pikir, tanpa Yudas, imam-imam Yahudi maupun musuh Yesus tidak akan bisa menangkapnya bukan ? Tapi masalahnya adalah, sebelum paskah di Yerusalem mungkin sejak Yesus berkarya dan dekat dengan rakyat, imam Yahudi, ahli taurat, dsb sudah membenci Yesus bukan ? Mereka sudah lama tidak menyukai karya Yesus yang dianggap menodai hukum taurat, terutama pengakuannya sebagai anak Allah serta meruntuhkan bait Allah dan membangunnya dalam 3 hari. Jadi ada kemungkinan pula tanpa Yudas pun, apabila Allah berkehendak, musuh-musuh Yesus bisa menangkap dia dengan sendirinya ?
Menjual Yesus
Yesus Sudah Meramalkan Sengsara dan Pengkhianatan Yudas...
Sebagai perwujudan Tuhan di dunia, Yesus sudah mengetahui sengsara dan wafat akan menimpa dirinya sendiri. Begitu pula dalam injil, Yesus memberitakan sengsaranya (gw lupa berapa kali) akan segera tiba, namun dengan sengsara, Yesus bisa memberikan keselamatan. Begitu pula pada perjamuan terakhir, Yesus pun sudah tahu bahwa akan ada seorang diantara muridnya yang akan mengkhianati dia, yakni pernyataannya bahwa barang siapa yang menerima pecahan roti dan cawan anggur, yang mencelupkan roti di anggur seperti yang dia lakukan, akan mengkhianati dan menyerahkan dia. Setelah Yudas melakukannya dan mengetahui ada setan yang merasuki Yudas, Yesus pun membiarkan Yudas untuk menyerahkan dia.. Bukankah berarti Yesus dalam kasus ini, merestui Yudas untuk menyerahkan dan membuka kisah sengsaranya ? Kalau Yesus merestui Yudas menyerahkan dia, bukankah berarti Yesus menjadikan Yudas sebagai "media" keselamatan yang Yesus lakukan dengan cara sengsara dan wafat di kayu salib ?
Yudas Dirasuki Setan ?
Seperti yang gw bahas tadi, dalam perjamuan terakhir, setelah Yudas menerima dan memakan roti yang dicelupkan dengan anggur, ada setan yang merasuki dia, seperti yang diceritakan oleh injil. Kalau orang dirasuki setan, bukankah ia hilang kesadaran ? Coba lihat saja kasus kesurupan, dimana korban bisa jejeritan, memaki, atau melakukan tindakan yang aneh... Bukankah korban kesurupan kehilangan kesadaran ?
Tapi bagaimana dengan kasus Yudas ? Kalau konteksnya Yudas dirasuki oleh setan dan kehilangan kesadaran, berarti setan-lah yang menyerahkan Yesus lewat Yudas... Sebagai musuh Allah tentu setan dengan senang hati menyerahkan Yesus untuk dibunuh dan Allah sebagai musuhnya bisa dikatakan mati. Namun pandangan ini tidak sepenuhnya betul. Setan sendiri tahu bahwa kematian Yesus akan membawa keselamatan, dimana yang baik mengalahkan yang buruk, dan kejahatan serta dosa akan ditebus oleh kematian Yesus. Setan tentu tidak bodoh, membiarkan bahkan membantu Yesus dalam tugas menyelamatkan umat manusia dari dosa.
Konteks pertama ngomongin soal setan yang merasuki Yudas.. Bagaimana dengan konteks kedua, dimana setan mempengaruhi Yudas atau istilah sekarang "bisikan setan" ? Kalau konteks kedua ini, berarti Yudas dengan sadarnya menyerahkan Yesus. Yudas dalam perjamuan terakhir mendapat "bisikan setan" untuk menyerahkan Yesus, dan hal ini manusiawi. Alasan gw ini tentu gw dapat dari kehidupan sehari-hari. Contohnya aja kalau kita melakukan dosa, ya kita sadar melakukannya, dan bisa dibilang kita dapet bisikan setan yang mempengaruhi kita bukan ? Tapi konteks kedua ini juga bisa dibilang kurang tepat. Hal ini kembali muncul setelah Yesus ditangkap, Yudas merasa berdosa karna menyerahkan Yesus. Ia melempar kepingan perak hasil penjualan Yesus. Kalau Yudas baru sadar, berarti ia tidak sadar menyerahkan Yesus bukan ? Tapi (lagi) sifat manusiawi juga mengambil peran melawan statement tadi, yakni kalau kita dosa kan kita sadar melakukannya ? Kalau kita mau tobat dan menyesali dosa, kan kita juga sadar telah melakukan dosa itu ?
Hayoloh makin bingung nih brow. Kayaknya dalam kasus ini, hanya Allah-lah yang tahu, dan tetap menjadi misteri keselamatan kita :)
Yudas Melempar Uang Hasil Penjualan Yesus
Spoiler dalam Kisah Pemanggilan Kedua Belas Rasul
Sub-bab ini gw ambil dari beberapa orang yang suka menafsirkan kitab suci. Beberapa penafsir suka berpikir bahwa pada saat pemanggilan kedua belas rasul, Yesus sudah mengetahui bahwa ada seorang diantara mereka yang mengkhianati dia, yakni Yudas. Tapi atas dasar apa statement ini keluar ?
Tampaknya dalam pemanggilan kedua belas rasul, setiap peng-injil selalu menyebut nama Yudas Iskariot terakhir dan ditambah keterangan "yang akan menkhianati dia" atau semacamnya. Namun apakah dasar ini menjadi statement pemilihan Yudas sebagai bagian dari rencana keselamatan Allah ?
Tapi menurut gw pribadi, kisah pemanggilan kedua belas rasul terutama Yudas di dalamnya, seperti spoiler (bocoran). Ya anggapannya, kayak lw belom nonton film A, tapi temen lw yang uda pernah nonton tu film nyeritain gambaran dari film A tersebut. Jadi dengan spoiler ini, orang yang pertama kali baca kitab suci, terutama injil dari awal, tentu bakal penasaran, kenapa sih si Yudas ini disebut penkhianat, dsb, seakan pembaca injil awal merasakan ada hal "besar" yang akan terjadi dalam kehidupan Yesus dalam komunitas rasul-nya.
Tapi yang menjadi pertanyaan, kenapa peng-injil membocorkan Yudas sebagai pengkhianat ? Kenapa mereka seakan-akan sepakat memberikan spoiler dalam kisah pemanggilan kedua belas rasul ? Apakah ini sebagai bentuk strategi mewartakan injil / kesaksian kepada setiap orang ? Sampai sekarang masih ambigu
Pemanggilan Kedua belas Rasul
Yudas adalah Bagian dari Rencana Penyelamatan ?
Akhirnya, inilah statement yang muncul waktu gw ngikutin debat di kaskus. Kelompok yang pro Yudas adalah seorang pahlawan menggunakan sub-bab ini sebagai statement dalam debat. Seakan merangkum dari semua sub-bab yang ada, terutama didukung oleh restu Yesus mengizinkan Yudas menyerahkan dia kepada imam-imam Yahudi.
Kalau pun Yesus mau, Yesus bisa saja mencegat Yudas, ataupun lari menyelamatkan diri. Namun, keselamatan umat manusia-lah yang membuat Yesus tidak lari, dan menghadapinya dengan konsekuensi mati di salib. Menyadari tugasnya yang besar itulah, mengapa Yesus membiarkan Yudas menjualnya. Selain itu, Yesus pun juga sudah tahu bahwa akan ada pengkhianatan di komunitas-nya. Jadi ini semua sudah dipersiapkan oleh Yesus sendiri ? Apakah kasus Yudas sebagai rencana penyelamatan Allah masih menjadi misteri keselamatan kita ?
Who knows ? :)
Ngomongin soal Injil Yudas
Melenceng dari pro-kontra seorang Yudas pahlawan atau pengkhianat, sub-bab ini gw tulis berdasarkan pengalaman pribadi gw sendiri.
Gw pernah nemu sebuah buku yang isinya ngomongin soal injil Yudas, dan menarik perhatian gw buat ngebaca. Pas gw baca, bukan maen gw kagetnya.
Di injil Yudas, dituliskan bahwa Yesus pernah mengatakan kepada Yudas bahwa suatu hari nanti Yudas akan melakukan sesuatu yang besar (intinya aja brow, perkataan Yesus ke Yudas versi injil Yudas-nya gw lupa) Selain itu, disebut pula, bahwa penyerahan Yesus yang dilakukan Yudas dipandang sebagai tindak positif, yakni mem-fasilitasi Yesus dalam tugas penyelamatannya.
Gw gak bisa baca keseluruhan injil Yudas apalagi nafsirinnya. Jujur aja, injil ini beda dari injil yang resmi, terutama soal bagaimana injil Yudas mengubah presepsi pembaca, dari Yudas si pengkhianat menjadi Yudas si pahlawan.
Dengan alasan inilah, mengapa Gereja menolak mentah-mentah injil Yudas yang membelokkan pandangan injil resmi. Namun Gereja nampaknya tetap mendukung riset dan penelitian mengenai injil ini, yakni untuk ilmu pengetahuan.
Injil Yudas
Akhir kata, gw ingetin sekali lagi kepada lw semua, baik yang baca blog gw atau enggak, gw gak ada maksud sama sekali untuk melencengin iman kalian, atau sejenisnya. Gw nulis topik ini di blog gw dengan maksud untuk sharing pengetahuan aja, terutama soal pengetahuan Gereja maupun teologis soal beginian.
Gw minta maaf kalau tulisan gw mungkin menyinggung, atau membuat kalian bingung, tapi gw ingentin lagi, gw gak ada maksud apa-apa.
Gw juga mengucapkan selamat paskah untuk kalian yang merayakan. Semoga sengsara, wafat, dan kebangkitan Tuhan Yesus yang menyelamatkan kita, menjadi berkat bagi kita semua, menjadikan kita sebagai orang yang lebih baik lagi.
Terima kasih, dan shalom :)
sipp sangat menarik
BalasHapusjadi brow,kalau dalam islam yesus itu gk pernah disalib,yang disalib adalah yudas,dalam alqur'an dikatakan bahwasanya Allah menggantikan yesus dengan yudas untuk disalib,dibuat jadi mirip dengan yesus,itu yang ditafsirkan orang2,cuman kalau kita teliti sebenernya yudas tidak pernah melaporkan yesus,orang2 romawi juga tidak tahu yesus itu wajahnya seperti apa,sebenernya yudaslah yang menyerahkan diri dan mengaku sebagai yesus supaya dihukum salib,makanya yesus masih ada sampai sekarang,itulah kenapa 12 sahabat setia yesus,diatakan dalam alqur'an sebagai "hawariyyun" yaitu orang2 yang putih (suci),soalnya apabila seorang nabi sudah syahid,maka tidak ada dari mereka yang hidup lagi,itulah kenapa yesus (nabi isa)akan datang di akhir zaman dan menyadarkan orang2 kristen bahwasanya dia bukan anak tuhan,kenapa harus yesus?,karena Allah swt tahu,kalau di akhir zaman umat kristen akan menjadi umat yang paling banyak,dan itu terjadi sekarang,(kalau mau debat monggo ,saya bicara seperti ini bukan untuk merendahkan suatu pihak,tapi hanya ingin bertukar pikiran)
BalasHapusCoba liat film The Last Temptation of Christ. Di situ Yudas digambarkan sebagai seorang pahlawan.
BalasHapus